Saat berjalan-jalan santai, aku dan Teresa tersesat, mengarah pada pertemuan yang panas. Dia dengan antusias melahap kontolku yang berdenyut-denyut sebelum kami melakukan seks yang penuh gairah dan tanpa hambatan, yang berakhir dengan klimaks yang memalukan dan memuaskan.
Pada suatu sore yang cerah, aku dan Teresa memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar lingkungan tersebut.Sedikit yang kami ketahui, kami tersesat di dalam labirin jalanan yang tidak dikenal.Dengan tidak kemana-mana lagi, kami tersandung pada sebuah rumah terbengkalai.Penasaran, kami memutuskan untuk menjelajahi tempat itu.Saat kami melangkah masuk, mata Teresas terkunci dengan mataku, rasa lapar yang membakar di belakang mereka.Dengan cepat dia melepaskan pakaiannya, menampakkan tubuhnya yang ranum dan tidak berambut.Aku tidak bisa menahan daya pikat lekuk tubuhnya, terutama pantatnya yang bulat dan ranum.Aku menghujamkan kontolku yang berdenyut-denyut ke dalamnya, menyulut-nyutkan nafsu birahi yang liar, ruam di lantai yang kosong.Kami saling bergema melalui rintihan debu kami. Aku menikmati setiap saat, mulai dari rasa memeknya yang manis hingga nuansa pantatnya yang kencang di sekitar batangku.Bahkan aku memanjakan diri dengan menjilat-jilat bola untuk ukuran yang baik.Teresa kemudian dengan bersemangat mengulum penisku, mulutnya yang ahli membuatku liar.Dia kemudian mengangkangiku, menunggangi penisku dalam naik cowgirl yang sensual.Klimaks kami sama intensnya dengan gairah kami, membuat kami berdua benar-benar puas.
Norsk | ภาษาไทย | 한국어 | Türkçe | Suomi | Dansk | Ελληνικά | Čeština | Magyar | Български | الع َر َب ِية. | Bahasa Melayu | Polski | עברית | Svenska | Русский | Bahasa Indonesia | Deutsch | Español | English | Português | Română | 汉语 | 日本語 | Français | Italiano | ह िन ्द ी | Nederlands | Slovenščina | Slovenčina | Српски