Aku memendam hasrat rahasia pada adik tiriku, yang berbagi energi seksualku. Kami menikmati masturbasi bersama, yang mengarah pada orgasme yang intens. Momen intim kami ditangkap dalam video buatan sendiri, menampilkan kenikmatan tanpa hambatan kami.
Ketika panasnya hari itu terus berlangsung, aku dan adik tiriku menemukan diri kami sendirian, tubuh kami menginginkan pelepasan yang hanya bisa diberikan oleh satu sama lain.Saat kami duduk di sofa, jari-jari kami mulai menari di atas anggota tubuh kami yang berdenyut, hilang dalam irama kenikmatan diri.Mata kami bertemu, pemahaman yang hening berlalu di antara kami.Kami lebih dari sekedar saudara kandung, kami adalah dua tubuh yang dihubungkan oleh hasrat.Dengan mengangkat bahu, kami berbaring di sofa, tangan kami mengambil alih di mana hambatan kami tinggalkan.Jemari tangan membelai, tangan mencengkeram, kami saling membimbing ke jurang ekstasi.Pemandangan tanganku melingkar di sekitar batangnya yang mengesankan untuk dilihat. Erangannya semakin keras, elusannya semakin cepat, sampai meletus, pejunya berhamburan menyelusuri ruangan.Pemandangan lepasannya membuatku terpinggir, klimaksku sendiri menghantam keras.Sensasi kepuasan luar biasa, tubuh kami saling membelit setelah kenikmatan kami bersama.Ini lebih dari sekedar fantasi, ini adalah bukti dari hubungan mentah primitif di antara kami.
Norsk | ภาษาไทย | 한국어 | Türkçe | Suomi | Dansk | Ελληνικά | Čeština | Magyar | Български | الع َر َب ِية. | Bahasa Melayu | Polski | עברית | Svenska | Русский | Bahasa Indonesia | Deutsch | Español | English | Português | Română | 汉语 | 日本語 | Français | Italiano | ह िन ्द ी | Nederlands | Slovenščina | Slovenčina | Српски