Di malam yang dingin, sesi solo teman sekamarku menemui jalan buntu. Aku bergabung, dengan ahli mengocoknya hingga orgasme berulang kali, kenikmatan kami bersama bergema di asrama.
Di suatu malam yang dingin, aku dan teman sekamarku sedang bersantai di kamar asrama kami ketika pembicaraan berubah menjadi hubungan seks.Saat kami membahas fantasi kami, jari-jariku menemukan jalan menuju memeknya yang lembut dan hangat, mengirimkan getaran-getar kenikmatan menerobosnya.Dengan setiap usapan lembut, dia semakin keras merintih, tubuhnya menggeliat-geliat dalam ekstasi.Bisa kurasakan otot-ototnya mengencang di sekitar jari-jari tanganku, nafasnya tersengal-sengal ketika mendekati tepi klimaksnya.Tapi aku tidak berhenti sampai di situ.Aku terus memuaskannya, jari-jemariku menjelajahi setiap jemari daging sensitifnya, hingga mencapai puncak kenikmatannya.Sensasinya luar biasa, dan dia mengeluarkan erangan keras saat dia mengalami orgasme berkali-kali.Pemandangan indah, payudaranya yang besar, dia puas melihatku dengan penuh rasa terima kasih, dia akhirnya selesai dengan puas, dia menatapku dengan penuh kepuasan.
Bahasa Indonesia | Nederlands | Slovenščina | Slovenčina | Српски | Norsk | ภาษาไทย | 한국어 | 日本語 | 汉语 | Dansk | Ελληνικά | Čeština | Magyar | Български | الع َر َب ِية. | Bahasa Melayu | Português | עברית | Polski | Română | Svenska | Русский | Français | Deutsch | Español | Suomi | Türkçe | Italiano | English | ह िन ्द ी